Metode TGT (Teams Games Tournament)
Dalam metode ini siswa maupun guru haruslah memiliki sikap ramah , lembut, santun, dan ada sajian bodoran.
Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil kelompok sehingga terjadi diskusi
kelas. Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa heterogen, tugas
tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok
bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi. Usahakan dinamikia
kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa kompetisi antar kelompok, suasana
diskuisi nyaman dan menyenangkan sepeti dalam kondisi permainan (games) yaitu
dengan cara guru bersikap terbuka.
Caranya ialah dengan guru membuat kelompok:
1. Buat kelompok siswa heterogen 4 orang kemudian
berikan informasi pokok materi dan mekanisme kegiatan
2).Siapkan meja turnamen secukupnya, missal 10
meja dan untuk tiap meja ditempati 4 siswa yang berkemampuan setara, meja I
diisi oleh siswa dengan level tertinggi dari tiap kelompok dan seterusnya
sampai meja ke-X ditepati oleh siswa yang levelnya paling rendah. Penentuan
tiap siswa yang duduk pada meja tertentu adalah hasil kesepakatan kelompok.
3).Selanjutnya adalah pelaksanaan turnamen,
setiap siswa mengambil kartu soal yang telah disediakan pada tiap meja dan
mengerjakannya untuk jangka waktu tertentu (misal 3 menit). Siswa bisda
nmngerjakan lebbih dari satu soal dan hasilnya diperiksa dan dinilai, sehingga
diperoleh skor turnamen untuk tiap individu dan sekaligus skor kelompok asal.
Siswa pada tiap meja tunamen sesua dengan skor yang diperolehnya diberikan
sebutan (gelar) superior, very good, good, medium.
4).Bumping, pada turnamen kedua ( begitu juga
untuk turnamen ketiga-keempat dst.), dilakukan pergeseran tempat duduk pada
meja turnamen sesuai dengan sebutan gelar tadi, siswa superior dalam kelompok
meja turnamen yang sama, begitu pula untuk meja turnamen yang lainnya diisi
oleh siswa dengan gelar yang sama.
5).Setelah selesai hitunglah skor untuk tiap
kelompok asal dan skor individual, berikan penghargaan kelompok dan individual.
Metode ini sangat membantu guru dalam menyampaikan materi dan tidak akan membuat siswa-siswi menjadi bosan karena dalam seharian itu mereka belajar.Dan guru dapat menciptakan kompetisi didalam setiap siwa-siwi supaaya mereka tidak terkejut apabila mereka menghadapi ujian ataupun masuk PTN.